Senin, 07 Maret 2011

Seputar Jantung

Denyut jantung merupakan kontraksi ruang bagian bawah jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh. Berdasarkan hasil kajian ilmiah bidang kedokteran, denyut jantung terjadi karena adanya impuls listrik teratur yang dibangkitkan dari salah satu jaringan pada dinding ruangan atrium kanan jantung. Jaringan ini dinamakan simpul SA (SA node).

Irama denyut jantung dipengaruhi oleh keadaan saraf jantung yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom (autonomic nervous system), yaitu sistem saraf yang berhubungan dengan aktivitas tubuh dan bekerja di bawah kesadaran.
Sistem saraf otonom tersebut terbentuk dari dua jenis saraf, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf-saraf ini berasal dari sumsum tulang belakang dan otak yang dapat mengirimkan impuls ke SA node atau bagian-bagian jantung lainnya.
Saraf simpatik berperan meningkatkan laju denyut jantung. Saraf ini biasanya aktif ketika tubuh merespon bahaya atau ketika kita berada dalam keadaan takut atau marah, melakukan aktivitas berat, atau aktivitas-aktivitas lain yang menggunakan kekuatan emosi. Lain halnya dengan saraf parasimpatik, saraf ini berperan menurunkan laju denyut jantung.
Selain dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, denyut jantung dipengaruhi oleh zat-zat kimia atau hormon yang terdapat dalam aliran darah. Beberapa hormon dan zat kimia yang mempengaruhi denyut jantung antara lain adalah sebagai berikut.
  • Hormon adrenalin. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang terdapat di dalam ginjal. Ketika berada dalam keadaan stres, produksi hormon adrenalin akan meningkat sehingga dalam keadaan stres denyut jantung juga meningkat.
  • Hormon tiroid. Hormon yang utamanya berperan mengatur proses metabolisme ini dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang terdapat di leher. Hormon ini dapat meningkatkan laju denyut jantung.
  • Zat-zat kimia seperti kalsium, natrium, dan kalium juga dapat meningkatkan denyut jantung.
Berapa ukuran denyut jantung normal?
Laju denyut jantung normal untuk orang dewasa yang diam (tidak melakukan aktivitas fisik) adalah sekitar 70 denyut tiap menitnya.
Akan tetapi, denyut jantung untuk anak-anak dan bayi dalam keadaan normal lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Anak-anak mempunyai denyut jantung normal sekitar 100 denyut tiap menit, sedangkan bayi 120 denyut per menit.
Pada dasarnya, kegiatan olah raga yang rutin dapat membuat jantung lebih kuat sehingga laju denyut jantung olahragawan dalam keadaan diam lebih rendah dibanding orang yang tidak pernah olah raga, yaitu sekitar 40 sampai 60 denyut per menit.
Hal ini terjadi karena jantung yang kuat memungkinkan suplai darah yang cukup ke seluruh tubuh meskipun hanya dengan denyut yang relatif sedikit.