Senin, 14 November 2011

my first cerpen


Tanpa judul

H
aaaaaaaaaah,,,,  aku terus menghela nafas, sedikit terdengar teriak karna menahan emosi.
Aku apes banget hari iniL pagi-pagi dapet hadiah dari guru BP atas keterlambatanku yang ke enam kalinya,dan  hadiahnya bersihin wc bau, padahal udah usaha buat bangun pagi tapi tetep aja angkotnya gak bersahabat, seragamku yang tadinya wangi jadi bau gak karuan.

Eluhku sepanjang perjalanan menuju kelas, kulihat sekeliling kelasku yang berada dilantai dua jelas terlihat awan yang menggumpal di langit disertai dengan warna langit yang kelabu “bakalan turun hujan deras” ucapku dalam hati.
Sambil berjalan kedalam kelas akuu arahkan sebentar tatapan mataku keatas pintu  kelas,  diatas pintu terdapat kayu ukiran bertuliskan XIIPB sudah agak berdebu karna sudah lama tidak dibersihkan.

Dalam kelas gaduh, karena belum ada guru yang datang, kulihat ada beberapa anak yang ngobrol sambil mengunyah makanan yang kutahu pasti mereka beli di kantin, beberapa anak lagi sedang berusaha mengabadikan saat seperti ini dengan berfoto-foto dengan teman yang lainnya, kelasku mendadak terlihat lebih mirip anak-anak yang sedang berwisata dari pada anak-anak yang mau belajar.
Diujung barisan tempat duduk ku perhatikan anak perempuan sedang memerhatikan kedatanganku sambil tersenyum, kuhampiri dia lalu duduk disebelahnya yang memang tempat dudukku.

“kenapa say?”  tanya Fitri teman sebangkuku dengan wajah menahan tawa
“nek, lo pura-pura gak tau gue abis ngapain, ato emang mau ngejek gue?!!”  jawabku sedikit emosi
“yee dia sewot, santai dong, lo dah ngerjain pr bahasa inggris lek?” Tanya sahabatku itu
“udah tuch, ada di tas gue, kalo mau nyontek ambil ja” aku yang tahu maksud pertanyaannya berusaha to the point pada Fitri
“Beuh!!! Gila keren lo ngerti maksud gue” jawab fitri sambil tertawa

Tidak sampai 15menit bapak Anton guru  B. inggrisku datang, begitu juga dengan aksi contek  Fitri selesai.
“okey, today I’ll explain the same lesson like tomorrow about conditional sentence” oceh guruku di depan meja barisan paling depan.
Bosen, materi yang kemarin lagi” komentarku dalam hati

Aku berusaha beristirahat dengan membungkukan badan lalu  menyandarkan dagu di atas kedua tanganku yang kulipat rapi di atas meja, sambil tetap focus melihat kearah guru bahasa Inggrisku, laki-laki berperawakan tinggi kurus berumur sekitar 23 atau 25 tahun yang sedang berdiri tepat di depan papan tulis menghadap keseluruh murid-muridnya. Sesekali kutengok Fitri yang ada di sebelah kiriku, dia sedang sibuk membetulkan jilbabnya yang sebenarnya sudah rapi sejak awal “dasar centil” ucapku dalam hati, kemudian aku  kembali focus kearah pak Aton.
Posisi tempat dudukku yang dempet tembok barisan akhir dan kipas angin tempel tepat di atas tembok barisanku, semakin membuat aku mengantuk.
HOOOOOAAAAAM,,,   tanpa sadar aku menguap lebar dengan santainya, sayup-sayup kedua mataku mulai tertutup,  kantuk karena bosan. Aku terlelap.


“Yuan jelek bangun” suara Fitri yang berusaha membangunkanku terdengar agak berteriak, sambil mendorong badanku kekanan dan kekiri,diamping itu kudengar suara yang sangat familiar diluar kelasku hujan deras.
“Iya iya gw bangun,, jawabku tanpa membuka mata, kurasakan ada benda menutupi wajahku, buku.
“Fit, ini buku paket siapa? Tanyaku
“Buku paket lo lah, w pake buat  nutupin muka lo yang ileran nanti kalo pak Anton liat lo ileran dia nyuruh lo bersihin wc lagi.” Jawab Firi sambil tertawa
“tapi gw heran lek, padahal gw udah sengaja diriin buku paket didepan muka lo, tapi kok pak Anton masih suka liat kearah lo ya?” Tanya Fitri kepadaku.
“Si pinter!!! Pantes aja pak Anton ngelirik kearah w terus, yang lo pake buat nutupin muka itu buku paket bahasa Indonesia!! “ Teriakku
“Hehehe, sholat dzuhur  yuk,”  ajaknya sambil tertawa renyah
“emang udah dzuhur ya? Cepet banget,, perasaan gw tidur cuma limabelas menitan,”
“udah cepetan ayuk kemasjid, nanti keburu rame, nich mukena lu”. Fitri menyodorkan mukena kedepan mukaku yang masih kusut.

Suasana diluar  kelas ramai, banyak murid yang berbondong-bondong menuju masjid. Masjid yang juga sering digunakan para warga sekitar sekolah kami untuk beribadah, masjid tua berwana hijau dengan bangunan yang kokoh. Lantai sepanjang jalan menuju masjid yang licin membuat aku dan Fitri tidak bisa bercanda terlalu aktif, kami hanya bisa bergurau lewat ucapan-ucapan konyol kami yang kadang membuat orang yang berjalan disekitar kami menghindar karna risih melihat terlalu ramai perbincangan kami.
Sesampainya di masjid, kami harus berlari kecil karena kami sudah mendengar komat di bacakan, tergesa-gesa kami mencari tempat untuk sholat, aku dan Fitri hanya melemparkan mukena sembarangan tanpa tahu Saff kami yang mana, karena kami harus berlari lagi ke belakang masjid untuk mengambil wudhu.

“MasyAllah, kenapa ngantri banget ya?” Tanya Fitri sambil teriak.
“Yah fit namanya juga lagi ujan jadinya begini pada buru-buru tapi telat juga,”  sautku sambil melipat kedua lengan bajuku.

Kami kembali kedalam masjid, dan semua jama’ah sudah rapi melakukan atahiyat akhir, sambil menunggu sholat selesai aku memerhatikan  saff laki-laki yang ku lihat hampir seluruhnya serentak menggunakan seragam putih abu-abu, dan batik coklat muda seragam para guru pada hari rabu.
“beruntung hari ini hujan Fit” ucapku pelan kepada Fitri sambil tersenyum lebar.
“emang kenapa lek?” Tanya Fitri
“kan jadinya abis sholat kita gak usah praktek olahraga,hehehe gue merdeka” jawabku tambah semangat

Aku dengar salam kedua yang dibacakan oleh Imam, bergegas kami menuju tempat kami melempar mukena, hah sudah kuduga mukena kami tidak ada di tempat.
“dilempar kepojokan kali Fit” ucapku pada Fitri yang tetap berputar mencari mukena kamu.
“nah itu dia” tunjuk Fitri kearah paling depan saff perempuan,

Fitri yang barusan berlari mengambil mukena kami, langsung menyerahkan mukena berwarna putih polos kepadaku, kami sholat masing-masing tanpa imam.

Usai sholat, dan berdo’a singkat tanpa melepaskan mukena langsung kerebahkan badankanku dilantai. Masjid mulai sepi, beberapa anak mulai kembali kekelasnya atau menuju tujuan mereka masing-masing.
“heh, badan lo gak ada tulangnya banget sich dimana mana tiduran mulu” ucap Fitri sambil melepaskan mukenanya.
“Langsung kekelas yuk” ajaknya
“Ya udah dech ayuk” jawabku malas
“Bawain mukena gue ya say” pintaku kepada Fitri sambil berlari
“heh enggak, enggak bawa sendiri,

Aku berlari keluar kelas, meninggalkan Fitri tanpa melihat kearah depan.
BRUUUGG, aku menabarak seseorang entah siapa, yang jelas badannya lebih kekarr dari pada aku, buktinya aku sampai jatuh terduduk tapi dia masih berdiri kokoh.
“Yuan lo gak apa-apa?” Tanya Fitri sambil membantuku bangun,
Rok abu-abu mudaku berubah menjadi abu-abu gelap karena aku jatuh ketempat yang basah,
“Kamu gak apa-apa?” suara cowo hampir sebaya denganku.
Dengan emosi yang tidak beralasan karena seharusnya kau yang salah, aku berkata sambil melihat kearah cowo itu
“apanya yang gak apa-apa? Li-at niich roook guue” suaraku yang tadinya penuh emosi langsung melemah karena kaget
“MasyAllah” teriakku kaget sambil melihat cowo itu.

The End

Rabu, 09 November 2011

Energi pada Tumbuhan



PENDAHULUAN
Tumbuhan yang sehari-hari kita jumpai memiliki maanfaat yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup. Ketergantungan tersebut tidak lepas dari peran makhluk itu sendiri dalam mengolah dan membudidayakan tanaman tersebut,dan dalam semua tumbuhan juga memiliki energy yang mungkin belum kita ketahui.
Tujuan
1.      Lebih mengenal tumbuhan
2.      Mengetahui proses penyaluran energy pada tumbuhan
3.      Mengetahui jenis tumbuhan

Domain:
Kerajaan:
Plantae
Haeckel, 1866[1]
Divisi
Tumbuhan darat (Embryophyta)
Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Pembatasan
Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga dan fungi (termasuk jamur lendir) sebagai anggotanya. Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan malahan mirip hewan.
Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak mengembangkan klorofil sebagai pigmen penangkap energi.
Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini. Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai keturunan dari suatu alga hijau.
Ciri-ciri khas:

ALGA
Alga hijau dari Ernst Haeckel's Kunstformen der Natur, 1904.

Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini
Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel.
Kebanyakan alga sudah tidak lagi masuk kedalam Kerajaan Plantae. Alga terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda dari organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis, masing-masing yang muncul secara independen dari leluhur yang non-fotosintetik. Alga yang paling mencolok adalah rumput laut, alga multiseluler yang mungkin kurang lebih mirip tanaman terestrial, tetapi diklasifikasikan bersama alga hijau, merah, dan coklat. Masing-masing kelompok alga ini juga termasuk berbagai jenis organisme mikroskopik dan organisme uniseluler.

POHON

Pohon atau juga pokok ialah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Pohon dibedakan dari semak melalui penampilannya. Semak juga memiliki batang berkayu, tetapi tidak tumbuh tegak. Dengan demikian, pisang bukanlah pohon sejati karena tidak memiliki batang sejati yang berkayu. Jenis-jenis mawar hias lebih tepat disebut semak daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.
Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral, dan bagian tajuk pohon (canopy), sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula dan bereproduksi). Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya. Batang diliputi dengan kulit yang melindungi batang dari kerusakan.
Dalam bahasa sehari-hari, pengertian pohon agak lebih luas, yang dalam botani disebut "pohon semu". Contoh paling umum dari kasus ini adalah "pohon" pisan

ENERGI PADA TUMBUHAN

Alhamdulillahirobbil alamin, allahumma solli ala muhammad wa ala ali muhammad

perbincangan mengenai energi ternyata cukup menarik kalau kita kaitkan dengan perihal herba sebagai satu hal yang juga mempunyai energi.
di dalam surat ar rahman Allah berfirman: " ..dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup"
artinya dari sesuatu yang hidup lah sesuatu itu dapat energi dan pada akhirnya kehidupan.
dalam hal tumbuhan atat herba, tumbuhan mendapatkan energi tersebut melalui cahaya matahari proses fotosintesis dengan berbagai reaksi yang ada di dalamnya yang menghasilkan klorofil.
melalui proses transfer energi melalui cahaya inilah tumbuhan mendapat energi, dan ketika energi itu ditransfer lagi kepada mahluk lain baik itu manusia atau tumbuhan maka secara langsung mahluk hidup akan mendapatkan energi tersebut.
pelajaran apa yang dapat kita ambil adalah ambillah sumber kehidupan tersebut dari sumber yang hidup juga bukan dari sumber yang mati.
sapi, kambing, kerbau dan hewan lainnya mempunyai energi untuk kehidupan mereka dari tumbuh tumbuhan yang mereka makan setiap hari.
demikian juga manusia, energi yang yang didapatkan manusia tentu saja bukan berasal dari sesuatu yang mati, misal dalam hal pengobatan, bagaimana kita akan mendapatkan energi tersebut untuk kelangsungan hidup organ tubuh kita jika kita mengambil energi ? dari sesuatu yang mati, dalam hal ini obat kimia sintetis, malah yang terjadi adalah efek energi hampa yang bisa kita dapatkan dari mengkonsumsi obatan seperti itu atau kematian?
Maha Kaya Allah dan Maha Tahu Allah akan apa yang terbaik untuk hambaNya, tidaklah mungkin Allah memberikan sesuatu penyakit namun Allah berikan penawar dari sesuatu yang tidak baik atau justru dari sesuatu yang tidak punya kekuatan untuk mendorong kesembuhan bagi kita semua.
Wallahu a'lam bisshowab.
Sumber:
TANAhttp://puadiaulia.blogspot.com/2008/06/pohon.htmlH
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan


yuanita.p.dewi
klas1DD01
npm;37211595

pencemaran tanah




Pendahuluan
Latar belakang
            Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak
Tujuan
1.      Mengetahui jenis tanah
2.      Mengetahui lebih dalam kegunaan tanah
3.      Mengetahui penyebab pencemaran tanah
4.      Mengetahui dampak pencemaran tanah pada kesehatan
5.      Mengetahui penanganan pencemaran tanah








TANAH

Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

Pembentukan tanah (pedogenesis)
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.


Karakteristik
Tubuh tanah (solum) tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada periode Tersier dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol) terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral, pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur (sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di bawah capaian optimum.
Tanah non-organik didominasi oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel pembentuk tanah: pasir, lanau (debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir, lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh (loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam, coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa. Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan, belerang, dan nitrogen. Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan suasana anaerobik/reduktif membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi[1].
Struktur tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fasa: fasa padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat. Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah terjadi akibat masuknya benda asing (misalnya senyawa kimia buatan manusia) ke tanah dan mengubah suasana/lingkungan asli tanah sehingga terjadi penurunan kualitas dalam fungsi tanah. Pencemaran dapat terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara sembarangan (illegal dumping).
JENIS – JENIS TANAH
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
1. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
Pencemaran tanah
Adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap
benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Kuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem[1]. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
Penanganan
1.      Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.


2.      Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya. Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta kerusakan ginjal.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit. Zat kimia diatas bila dosis yang bayak, menimbulkan pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

info : id.wikipedia.org/
 http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/pencemaran-tanah.html