Rabu, 09 November 2011

Energi pada Tumbuhan



PENDAHULUAN
Tumbuhan yang sehari-hari kita jumpai memiliki maanfaat yang sangat besar bagi kelangsungan makhluk hidup. Ketergantungan tersebut tidak lepas dari peran makhluk itu sendiri dalam mengolah dan membudidayakan tanaman tersebut,dan dalam semua tumbuhan juga memiliki energy yang mungkin belum kita ketahui.
Tujuan
1.      Lebih mengenal tumbuhan
2.      Mengetahui proses penyaluran energy pada tumbuhan
3.      Mengetahui jenis tumbuhan

Domain:
Kerajaan:
Plantae
Haeckel, 1866[1]
Divisi
Tumbuhan darat (Embryophyta)
Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Pembatasan
Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga dan fungi (termasuk jamur lendir) sebagai anggotanya. Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan malahan mirip hewan.
Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak mengembangkan klorofil sebagai pigmen penangkap energi.
Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini. Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai keturunan dari suatu alga hijau.
Ciri-ciri khas:

ALGA
Alga hijau dari Ernst Haeckel's Kunstformen der Natur, 1904.

Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini
Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel.
Kebanyakan alga sudah tidak lagi masuk kedalam Kerajaan Plantae. Alga terdiri dari beberapa kelompok yang berbeda dari organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis, masing-masing yang muncul secara independen dari leluhur yang non-fotosintetik. Alga yang paling mencolok adalah rumput laut, alga multiseluler yang mungkin kurang lebih mirip tanaman terestrial, tetapi diklasifikasikan bersama alga hijau, merah, dan coklat. Masing-masing kelompok alga ini juga termasuk berbagai jenis organisme mikroskopik dan organisme uniseluler.

POHON

Pohon atau juga pokok ialah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Pohon dibedakan dari semak melalui penampilannya. Semak juga memiliki batang berkayu, tetapi tidak tumbuh tegak. Dengan demikian, pisang bukanlah pohon sejati karena tidak memiliki batang sejati yang berkayu. Jenis-jenis mawar hias lebih tepat disebut semak daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.
Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral, dan bagian tajuk pohon (canopy), sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula dan bereproduksi). Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya. Batang diliputi dengan kulit yang melindungi batang dari kerusakan.
Dalam bahasa sehari-hari, pengertian pohon agak lebih luas, yang dalam botani disebut "pohon semu". Contoh paling umum dari kasus ini adalah "pohon" pisan

ENERGI PADA TUMBUHAN

Alhamdulillahirobbil alamin, allahumma solli ala muhammad wa ala ali muhammad

perbincangan mengenai energi ternyata cukup menarik kalau kita kaitkan dengan perihal herba sebagai satu hal yang juga mempunyai energi.
di dalam surat ar rahman Allah berfirman: " ..dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup"
artinya dari sesuatu yang hidup lah sesuatu itu dapat energi dan pada akhirnya kehidupan.
dalam hal tumbuhan atat herba, tumbuhan mendapatkan energi tersebut melalui cahaya matahari proses fotosintesis dengan berbagai reaksi yang ada di dalamnya yang menghasilkan klorofil.
melalui proses transfer energi melalui cahaya inilah tumbuhan mendapat energi, dan ketika energi itu ditransfer lagi kepada mahluk lain baik itu manusia atau tumbuhan maka secara langsung mahluk hidup akan mendapatkan energi tersebut.
pelajaran apa yang dapat kita ambil adalah ambillah sumber kehidupan tersebut dari sumber yang hidup juga bukan dari sumber yang mati.
sapi, kambing, kerbau dan hewan lainnya mempunyai energi untuk kehidupan mereka dari tumbuh tumbuhan yang mereka makan setiap hari.
demikian juga manusia, energi yang yang didapatkan manusia tentu saja bukan berasal dari sesuatu yang mati, misal dalam hal pengobatan, bagaimana kita akan mendapatkan energi tersebut untuk kelangsungan hidup organ tubuh kita jika kita mengambil energi ? dari sesuatu yang mati, dalam hal ini obat kimia sintetis, malah yang terjadi adalah efek energi hampa yang bisa kita dapatkan dari mengkonsumsi obatan seperti itu atau kematian?
Maha Kaya Allah dan Maha Tahu Allah akan apa yang terbaik untuk hambaNya, tidaklah mungkin Allah memberikan sesuatu penyakit namun Allah berikan penawar dari sesuatu yang tidak baik atau justru dari sesuatu yang tidak punya kekuatan untuk mendorong kesembuhan bagi kita semua.
Wallahu a'lam bisshowab.
Sumber:
TANAhttp://puadiaulia.blogspot.com/2008/06/pohon.htmlH
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan


yuanita.p.dewi
klas1DD01
npm;37211595